Pengembangan produk baru merupakan bagian terpenting dalam pemasaran. Namun demikian, dalam tahap pengembangan produk ini sering timbul risoko yang besar dan hampir 80% produk gagal.
Ada beberapa asalan mengapa produk baru gagal, yaitu mencakup hal-hal berikut.
a. Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di pasar.
b. Wirausahawan tidak memiliki pengetahui yang memadai tentang pasar.
c. Perusahaan sangat miskin perencanaan dan kurang gencar dalam memperkenalkan produk-produk barunya.
d. Wirausahawan gagal untuk menyesuaikan strategi produknya ketika ada perubahan.
e. Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen terhadap produk baru
Menurut zimmerer, untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam memperkenalkan produk dan jasa baru, pemilik perusahaan kecil hendaknya mempertimbangkan aturan-aturan dalam pengembangan produk.
Adapun aturan-aturan pengembangan produk yang perlu diperhatikan meliputi hal-hal berikut.
a. Sederhana. Produk-produk harus mudah digunakan, yaitu mudal digunakan yaitu mudah dikenal dan digunakan oleh konsumen. Misalkan, alat elektronik yang mudah dihidupkan dengan remote kontrol atau alat-alat otomatis.
b. Integritas. Desain produk harus baik dari sejak awal sampai akhir pakai.
c. Fokuskan pada orangnya. Memperhatikan peranan komplementer pemakai akhir untuk mendesain integritas, keberhasilan suatu produk adalah produk yang memperhatikan pemakainnya secara ekonomis.
d. Berdaya juang/sinergi.Desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara pengalaman, pengetahuan, kecakapan dari suatu tim profesional.
e. Kreativitas, Keberhasilan produk sangat bergantung pada keahlian kreatif dari banyak orang. Manajer perusahaan kecil harus mendorong perkembangan lingkungan kreatif.
f. Risiko. Desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk yang terus eksis sampai batas akhir.
2. Tahap pengenalan
Pada tahap ini produk baru diperkenalkan kepada konsumen potensial. Karena masih kurang diterima di pasar, Produk baru harus mencoba menerobos pasar yang sudah ada dan bersaing dengan produk yang sudah ada. Untuk memperkenalkan produk baru ini, Promosi dan periklanan harus lebih gencar agar produk ini dikenal oleh konsumen terutama konsumen potensial. Karena biaya pemasaran produk pada tahap ini relatif besar, pada tahap ini keuntungan biasanya negatif.
3. Tahap pertumbuhan penjualan
Setelah barang itu dikenal oleh konsumen, produk tersebut mulai masuk dan diterima oleh konsumen atau disebut juga tahap pertumbuhan penjualan. Konsumen mulai membandingkan produk dalam jumlah yang cukup besar sehingga volume penjualan meningkat dan begitu pula keuntungan. Jika barang baru ini gagal menembus konsumen pada tahap perkenalan dan pertumbuhan, barang tidak akan laku erjual.
4. Tahap kematangan
Pada tahap kematangan, volume penjualan terus meningkat dan margin laba mencapai puncaknya, tetapi kemudian munurun karena masuknya pesaing baru ke pasar. Masuknya produk pesaing sudah barang tentu menyebabkan menurunnya hasil penjualan.
5. Tahap kejenuhan
Pada tahap ini penjualan mencapai puncaknya dan konsumen mulai jenuh terhadap produk tersebut.. Oleh sebab itu, pada tahap inilah inovasi produk harus dimulai.
6. Tahap penurunan
Tahap ini merupakan lingkaran akhir daur hidup produk. Hasil penjualan produk secara terus-menerus mulai menurun, produk-produk lama mulai diobral dan cuci gudang, otomatis margin laba juga turun secara drastis. Apabila produk mencapai tahapan penurunan, tidak berarti produk tersebut gagal karena setiap produk yang telah populer akan selalu diperbaiki kembali. Namun demikian, tidak ada satupun perusahaan yang dapat mempertahankan posisi volume penjualan tanpa inovasi dan perubahan produk. Hasil-hasil inoasi dalam kresi-kresi produk secara terus-menurus akan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Daftar Pustaka
Buku : Kewirausahaan
Penulis : Suryana
Edisi : Empat
Penulis : Salemba empat.
0 Response to "Tahap-tahap daur hidup sebuah produk"
Post a Comment