Dalam keterpaduan kedua subtansi itu manusia menjalani hidup dan kehidupan yang kompleks dan unik. salah satu keunikannya yang mendasar adalah kehidupannya yang dibekali dengan hakekat kemanusiaan/manusiawi yang terdiri dari :
1. Hakekat individualitas
Setiap manusia mampu menghayati dirinya sebagai individu dan ingin diperlakukan sebagai individu. Penghayatan itu memberi kesadaran bahwa selain dirinya berbeda, tetapi juga sama dengan individu yang lain. setiap individu menyadari identitasnya yang tidak sama secara fisik dan psikis dari individu yang lain. Wajahnya atau bahkan hidungnya, bibir, mata dan lain-lain. Jalan dan gayanya pun berbeda. Demikian pula kemampuan psikis berupa bakat, inisiatif, kreativitas, proses berfikir, sifat-sifat kepribadian (riang, diam, pemarah, dll) tidaklah sama yang satu dengan yang lain. Dalam ketidak samaan itu, manusia tampil sebagai individualitas, dan memerlukan perlakuan sesuai dengan individualitasnya masing-masing.
Dari sisi perlakuan itulah terdapat persamaan berupa harkat dan martabat sebagai manusia, yang memerlukan dihormati dan dihargai secara wajar manusiawi. Tidak seorangpun manusia sebagai individu yang menginginkan dan menyukai perlakuan yang tidak manusiawi, dalam status atau kedudukan yang bagaimanapun dirinya dimasyarakat, misalnya tidak seorangpun menyukai dicaci, dimaki dan dihina didepan orang banyak.
2. Hakekat sosialitas
Setiap manusia sebagai individu memerlukan individu lainnya. Tidak seorangpun manusia dimuka bumi ini yang dapat hidup sendiri dan menyendiri tanpa komunikasi dengan sesama manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki hakekat sosialitas (kebersamaan) berupa kecendrungan untuk berada bersama pada suatu tempat dan waktu yang sama.
Kecendrungan inilah yang mendorong manusia hidup berkelompok yang disebut masyarakat. Bentuknya yang tersebar disebut bangsa, yang merasa bersatu dengan identitas yang sama atau memiliki kesamaan. Kecendrungan itu dilakukan manusia dengan membentuk kelompok-kelompok yang kecil, untuk mencapai tujuan bersama disebut organisasi. Terbentuk karena sejumlah individu yang memiliki kepentingan yang sama, bersepakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan/cita-cita yang sama. Kepentingan manusi sangat banyak jenisnya dan menyentuh seluruh aspek kehidupannya. Di antara organisasi itu yang dominan dalam kehidupan masyarakat modern disebut perusahaan atau badan usaha. Di dalam organisasi itu setiap manusia yang menjadi anggotannya, selalu berharap dan berusaha untuk dapat mewujudkan seluruh hakekat kemanusiaanya.
3. Hakekat moralitas
Setiap manusia sebagai individu untuk dapat hidup secara harmonis bersama individu yang lain dalam bentuk masyarakat harus mampu membatasi diri masing-masing. Dalam kenyataannya manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang memiliki moralitas, berupa kecendrungan pada norma-norma dan nilai-nilai, yang memungkinkannya hidup sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. kecendrungan pada norma-norma inilah yang mendasari kemampuan manusia untuk mengenali batas-batas yang harus dihormati dan diwujudkannya untuk dapat hidup bersama di dalam masyarakat, termasuk juga dalam bentuk organisasi.
Diantara norma-norma itu ada yang diperoleh manusia sebagai usahanya sendiri, yang berkembang dari waktu-kewaktu dan disebut sebagai norma sosial. Disamping itu manusia juga cendrung untuk mencari norma-norma tertinggi dan absolut. Usaha itu dalam sejarah kehidupan manusia menunjukkan ada diantaranya yang sampai pada suatu kepercayaan, yana secara turun temurun diwariskannya pada generasi baru sebagai agama nenek moyangnya. DI samping itu terdapat pula kelompok-kelompok manusia yang memperoleh norma-norma itu bukan sebagai hasil usahannya sendiri, tetapi karena diberitahu oleh pencipta dan pengatur kehidupannya yang disebut tuahn YME melalui para utusannya yang disebut sebagai rasul atau nabi. Norma-norma itu disebut agama samawi (agama langit), sangat besar pengaruhnya dalam kegiatan manusia mewujudkan hakekat individualitas dan sosialitasnya, termasuk juga dilingkungan organisasi/perusahaan.
Usaha yang dilakukan manusia melalui organisasi termasuk dalam bentuk perusahaan, pada dasarnya tertuju pada pemenuhan kebutuhan sebagai manusia. Dengan kata lain untuk dapat hidup layak secara manusiawi berdasarkan hakekat kemanusiaanya, manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhinya.
Kebutuhan manusia tersebut antara lain :
a. Kebutuhan fisik/jasmani terdiri dari :
- Kebutuhan pangan (makan dan minum).
- Kebutuhan sandang (pakaian) dan papan (tempat tinggal).
- Kebutuhan seks (meneruskan keturunan).
- Kebutuhan kesegaran jasmani berupa udara segar, istirahat dan olahraga.
b. Kebutuhan psikologis yan terdiri dari :
- Kebutuhan rasa aman (fisik dan psikis).
- Kebutuhan akan masa depan, termasuk memperoleh pendidikan yang memadai.
- Kebutuhan sosial antara lain berupa kebutuhan diakui/diterima dan dohormati, kebutuhan direalisasi
dan aktualisasi diri , kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan lain-lain di dalam masyarakat.
c. Kebutuhan spiritual
Kebebasan ini terutama sekali berbentuk kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut kepercayaan masing-masing.
Dalam kenyataanya manusia berorganisasi adalah bekerja dalam rangkai memenuhi kehidupannya, sedang sebaliknya kebutuhan itu pulalah yang menjadi objek manusia berorganisasi yang disebut perusahaan. Dalam rangka bekerja untuk memenuhi kebutuhannya itu dan sebaliknya berdasarkan kemampuannya memenuhi kebutuhan dalam kualitas dan kuantitasnya masing-masing, manusia memperoleh status sosial ekonomi di masyarakat.
Manusia dengan ketiha hakekat kemanusiaannya terdorong untuk menghimpun diri, baik untuk memenuhi kebutuhan dirinnya sendiri dan keluargannya maupun dalam membantu orang lain untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Usaha menghimpun diri itu dilakukannya untuk memungkinkannya bekerjasama, agar lebih mudah menghasilkan sesuatu sesuai dengan kebutuhannya atau kebutuhan orang lain yang dilayaninnya. Himpulan sejumlah orang tersebut disebut organisasi, yang menurut sifatnya dapat berbentuk organisasi pemerintahan yang terbesar disebut negara dengan berbagai perangkatnya yang juga merupakan organisasi, baik besar maupun kecil. Disamping itu terdapat juga organisasi diluar pemerintahan yang bersifat sebagai badan swasta dengan berbagai bentuk dan jenisnya.
Manusia didalam organisasi masing-masing melakukan kegiatan yang disebut bekerja dengan atau tanpa memperoleh penghasilan, yang dapat digunakannya untuk memenuhi kebutuhan sebagaimana telah disebutkan di atas. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilingkungan organisasi pemerintahan, sebagai pengatur dan pengendali kehidupan berbangsa dan bernegara, dilaksanakan dalam bentuk memberi pelayanan dan pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan kesehjatraan rakyatnya. Organisasi seperti itu disebut organisasi non-profit karena kegiataanya tidak bermaksud untuk mencari keuntungan. Namun dalam kehidupan modern dilingkungan pemerintahanpun terdapat juga organisasi yang sengaja dibentuk untuk tujuan memproleh profit dalam berbagai bidang, yang memungkinkan negara memperoleh masukan guna menunjang pendanaan, yang diperlukan dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan dan pembangunan yang menjadi tugas pokonya. organisasi seperti itu disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai organisasi bisnis atau perusahaan, termasuk juga yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Di pihak lain organisasi yang bersifat swasta dalam melaksanakan kegiatan, titik beratnya terletak pada usaha mendapatkan keuntungan sehingga disebut sebagai organisasi profit. Sedang organisasi swasta yang titik beratnya pengabdian dan kemanusiaan, disebut organisasi voluntir (sukarela). Contoh organisasi swasta yang bersifat profit adalah bermacam-macam bentuk perusahaan yang bergerak dibidang produksi termasuk industri dan dibidang jasa. Sedang organisasi voluntir diantaranya berbentuk berbagai jenis organisasi dibidanf sosial, keagamaan, kebudayaan, pendidikan dan sebagainya.
Bidang gerak atau jangkauan kegiatan setiap organisasi itu dapat menyentuh lingkup lokal, nasional, regional, dan bahkan internasional/global. Dengan melaksanakan kegiatannya masing-masing yang disebut bekerja, setiap organisasi akan mampu memenuhi kebutuhan manusia, baik yang berada didalam maupun diluar organisasinya, sebagai tujuan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Buku : Manajemen sumber daya manusia untuk bisnis yang kompetitif.
Penulis : Prof. Dr. Hadari Nawawi.
penerbit : GAJAD MADA UNIVERSITY PRESS.
Tahun terbit cetakan pertama : Februari 1997.
Tahun terbit cetakan terakhir : April 2011.
0 Response to "Manusia dan organisasi"
Post a Comment