1. Transaksi pada perusahaan dagang
Secara garis besar kegiatan pokok perusahaan dagang meliputi :
a. Pembelian barang dagangan
Transaksi pembelian hanya meliputi pembelian barang dagangan, yaitu barang yang akan dijual kembali kepada pelanggan. bukti pembelian secara kredit berupa faktur.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1) Beban angkut pembelian
Beban angkut pembelian akan menambah nilai pembelian. Pencatatan pengeluaran untuk beban angkut pembelian tergantung dari syarat penyerahan barang yang telah disepakati.
Syarat beban angkut pembelian antara lain :
a) Free on board shipping point/FOB shipping point.
Yaitu pihak pembeli menanggung beban angkut pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang pembeli.
b) Free on board destination point/FOB destination point.
Yaitu pihak penjual menanggung beban angkut pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang pembeli.
2) Potongan tunai pembelian.
Potongan tunai pembelian akan mengurangi jumlah pembelian. Perusahaan akan mendapatkan potongan tunai pembelian jika pada saat pembelian barang dagangan secara tunai atau membayar utang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati.
Misalnya dengan syarat 3/10,n/60 angka 3 menunjukkan besarnya potongan (dalam persen), angka 10 menunjukkan lamanya waktu pembayaran yang mendapatkan potongan sejak tanggal terjadinya transaksi, dan n/60 menunjukkan jangka waktu pelunasan. dengan demikian, syarat 3/1,n/60 akan mendapat mendapat potongan 3% jika pembayaran dilakukan dalam jangka 10 hari atau kurang dari 10 hari sejak tanggal terjadinya transaksi.
3) Retur pembelian dan pengurangan harga.
Retur pembelian dan pengurangan harga akan mengurangi nilai pembelian barang dagangan. Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga terjadi paa saat barang yang dipesan tidak sesuai dengan pesanan. Jika ada barang yang rusak atau cacat, perusahaan yang membeli dapat mengembalikan barang tersebut kepada penjual. Transaksi tersebut akan dicatat dalam akun retur pembelian dan pengurangan harga.
b. Pengeluaran kas
Jika pembayaran sudah jatuh tempo, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah kas untuk melunasi utang tersebut. Selain itu perusahaan juga akan mengeluarkan sejumlah kas untuk membeli barang atau jasa lainnya secara tunai.
c. Penjualan barang dagangan
Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan. Transaksi penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut :
1) Potongan tunai penjualan
Potongan tunai penjualan akan mengurangi jumlah penjualan. Perusahaan akan memberikan potongan tunai penjualan pada saat menjualan barang dagangan secara tunai dengaj syarat tertentu atau menerima pelunasan piutang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati.
2) Retur penjualan dan pengurangan harga.
Retur penjualan dan pengurangan harga akan mengurangi nilai penjualan. Pengiriman barang dagang tidak selamanya lancar. Barang dagangan bisa saja mengalami kerusakan dalam perjalanan atau tidak sesuai dengan yang dipesan, sehingga mungkin saja pembeli mengembalikan barang yang rusak tersebut dan perusahaan harus menerimanya.
d. Penerimaan kas
Perusahaan akan menerima sejumlah kas pada saat pelanggan membayar utangnya kepada perusahaan dan menjual barang dagangannya secara tunai. Perusahaan juga akan menerima kas dari kegiatan diluar usaha misalnya pendapatan bunga.
2. Sistem pencatatan transaksi perusahaan dagang.
a. Sistem perpetuel (Perpetuel system)
Pada sistem perpetuel, pembelian dan penjualan barang dagangan dicatat pada akun persediaan barang dagangan (mercendhise inventory), sehingga pergerakan barang dagangan selalu dicatat, baik yang tersedia untuk dijual maupun yang telah dijual. Didalam sistem ini, setiap saat dapat diketahui besarnya nilai harga pokok barang yang terjual serta jumlah persediaan barang dagangan diakhir priode akuntansi.
b. Sistem priodik (Priodic system)
Berbeda dengan sistem perpetuel, pada sistem priodik pergerakan barang dagangan sepanjang priode akuntansi tidak dicatat. Pada akhir priode, perusahaan harus menghitung persediaan yang masih tersisa secara fisik untuk menentukan jumlah barang dagangan yang terjual dan tersisa. Karena nilai persediaan barang dagangan tidak dapat diketahui melalui pencatatan, maka harga pokok barang yang terjual juga tidak dapat ditentukan dengan benar. Oleh karena itu pada akhir priode akuntansi dibuat jurnal penyesuaian atas persediaan barang dagangan.
Sumber
Buku : Ekonomi
Penulis : Drs. H. Suparmin, M,PD. dan Aisyah Din, S.PD.
0 Response to "Kegiatan operasional perusahaan dagang"
Post a Comment